“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”
Subhanallah… hidup ini begitu luar biasa..
Hidup ini adalah medan belajar yang sempurna….
Ya Allah, maafkan diri ini yang lemah tiada berdaya atas semua ujian ini…
Sungguh, Allah memberiQt banyak sekali hal untuk belajar, belajar memaknai hidup ini agar lebih berarti, bahwa hidup bukan sekedar membuka mata, menggerakkan badan, tapi bagaimana jiwa ini juga hidup. Bukan suatu hal mudah untuk berdiri dikala diri ini berulang kali terjatuh. Capek rasanya, putus asa mungkin juga… tapi itu bukanlah pilihan yang baik.
Meski kenyataan tak sesui dangan keinginan, meski semua lepas tanpa bisa Qt menahan, meski harus merasakan sakit yangmenghujam, tapi… harapan itu masih ada…
Ya.. harapan itu akan selalu ada bagi orang-orang yang mau membuka hatinya, seperti matahariy ang tak pernah pergi...
Letih, futur, bosan, putus asa, semua manusiawi… tapi bangkit dari semua itu merupakan keniscayaan. Keniscayaan yang membuat nilai diri seseorang semakin bertambah, dan menjadi berbeda dengan yang lain…
Terkadang untuk melompati sebuah tebing yang tinggi Qt butuh mundur bebrapa langkah untuk mencari start yang bagus. Begitulah, ketika setiap kesulitan, ujian yang akan membuat nilai diri Qt bertambah datang bertubi tubi, rasanya memang sakit, sulit menerima, membuat diri Qt merasa orang yang sungguh malang… maka cobalah untuk mundur sejenak… merenungi semua menghimpun semua pikiran yang negative lalu mereksikannya, bukankah negative dikali negative jadinya positif. Maka sudah selayaknya jika semua kekurangan-kekurangan yang ada pada diri Qt menjadi cambuk untuk lebih baik lagi…
Sedikit demi sedikit bangunan itu akan menjadi kokoh… karena sekali lagi semen harapan akan melekatkan semua komponen hidup Qt. hingga suatu saat Qt akan bisa melihat ke seluruh penjuru dunia. Kerena Qt pada saat itu telah berada pada punjak kesuksesan yang hakiki.
Menjadi hamba robbani….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar